8 Rahasia Menulis Blog Kurang dari 1 Jam

Saturday, October 10, 2020

Sering ga sih kamu nunda-nunda waktu pas pengen menulis postingan blog? Asal kamu tahu aja, semua pembuat konten mau itu yang berpengalaman ataupun yang baru, pasti akan menghadapi tantangan ini. Orang-orang tuh cenderung percaya bahwa penulis hebat itu, tulisannya harus lebih natural dan mudah. Kalau ngga, mereka akan dianggap ga mahir dalam hal itu.

10 Rahasia Menulis Blog Kurang dari 1 Jam

Padahal, yang benar adalah bahwa penulis terbaikpun punya kendala untuk untuk membuat kata-kata yang mengalir. Draft pertama itu jarang banget yang brilian, malahan kita sebagai penulis justru akan merasa tertekan untuk memberikan kesempurnaan. Sekedar informasi, ga akan ada yang memberi tahu kamu bahwa draft terakhirmu seperti tidak ada bedanya dengan draft yang pertama.

Bagaimana seandainya kalau kamu memperlakukan draft pertamamu sebagai proses pengumpulan informasi? Anggap saja itu adalah suatu latihan. Tentu kamu ngga akan banyak tertekan. Jadi, lain kali kalau kamu nulis postingan di blog, ikuti langkah-langkah ini untuk membuat proses nulismu mengalir dengan lebih mudah.

1. Memulai

Bagian tersulit dalam menulis adalah memulai. Ide-ide untuk nemuin kata-kata yang mengalir tentu akan memakan waktu lama dan sangat sulit. Trik saya untuk mengatasinya adalah dengan bekerja cepat. Dalam beberapa waktu, saya menetapkan tujuan.

Misal, dalam waktu 20 menit, tujuannya adalah kelar membahas suatu hal. Biasanya sih saya dalam waktu 20 menit itu bisa menghasilkan sekitar 500 kata, tetapi jumlah kata sebenarnya ga penting. Tetapkan jumlah yang tepat versi kamu sendiri. Jangan membandingkan diri dengan orang lain.

Di akhir waktu, draft pertamamu jadi selangkah lebih dekat ke penyelesaian deh!

2. Ide dan Judul Pekerjaan

Setiap postingan blog yang bagus tentunya dimulai dengan sebuah ide. Masalahnya, ide ini ngga sering kali muncul. Bahkan di lain waktu kita harus sering-sering mendorong diri sendiri untuk mendapatkan sedikit inspirasi.


Oleh karenanya, saat kamu membangun blog, ada baiknya menyimpan ide-ide. Saya sendiri suka menyimpan ide-ide saya di Trello. Blog ini misalnya menampilkan 3 topik utama, jadi saya membuat papan di Trello untuk setiap topik. Kartu pertama di setiap papan adalah tempat saya menambahkan ide, saat ide itu datang. Kemudian ketika ada waktunya menulis, yah langsung nulis aja.

Selalu ingat audiens saat kamu memilih ide untuk postingan blog baru. Jauh lebih mudah memang kalau kita menulis untuk diri kita sendiri. Tapi, bukan itu tujuan kamu menulis blog. Makanya sebelum kamu melangkah terlalu jauh, tanyakan pada dirimu sendiri - "Apa yang ingin diketahui audiens kalau saya menulis ini?"

Di tahap ini juga sekalian turut membantu untuk menemukan judul pada postingan blogmu. Jangan khawatir, kamu bisa mengubahnya kok nanti. Intinya judul postingan blogmu adalah ringkasan singkat dari apa yang kamu ingin audiens pelajari setelah membaca posting blogmu.

3. Pendahuluan

Menulis itu harus ekspresif, tetapi punya sedikit struktur untuk diikuti, khususnya pada tahap draft pertama. Untuk pendahuluan, kamu bisa ikuti rumus dasar ini:

  • Mulailah dengan menyatakan pertanyaan atau masalah yang akan kamu tangani
  • Berikan contoh spesifik bagaimana pertanyaan/ masalah ini bisa mempengaruhi audiens
  • Rangkum solusi yang akan diberikan pada postingan blog
  • Tambahkan kalimat transisi untuk menghubungkan pendahuluan dengan isi blog


4. Isi

Isi artikel harus nuntun pembaca melalui solusi yang kamu berikan. Kalau kamu punya banyak informasi untuk disertain, mulailah dengan daftar point yang dicakupi. Kemudian jelaskan urutan daftar tersebut supaya perkembangannya mudah diikuti.

Sekarang mulailah menulis!

Untuk setiap point, ada baiknya dimulai dengan kalimat pengantar. Kalimat ini menjelaskan tentang apa maksudnya dan bagaimana posisinya sesuai dengan urutannya. Kemudian bisa tambahin informasi praktis. Ini variatif sih, tergantung topikmu.

Bisa jadi kamu mungkin akan nemuin jalan buntu. Kalau misalkan ini terjadi, bayangin aja kamu sedang ngobrol dengan pembaca. Catat pertanyaan yang mereka ajuin. Kemudian, tambahkan jawaban atas pertanyaan tersebut. Menggunakan proses ini akan ngebantu kamu mengumpulkan informasi untuk membentuk setiap point.

Tapi kalau semuanya gagal, coba rekam dirimu sendiri saat membicarakan hal tersebut selama beberapa menit. Bisa jadi ada sekitar 1000 kata dalam lima menit rekamanmu! Silahkan digunakan katanya.

5. Kesimpulan dan Ajakan Bertindak

Kamu udah dekat banget dengan garis finish, tapi kamu masih harus membuat kesimpulan. Mungkin kamu akan tergoda untuk melewatkan ini, tapi hal itu bisa mengubah pembaca kamu lho.


Mulailah buat kesimpulan dengan gambaran umum singkat tentang solusi yang kamu berikan. Pastikan kamu menghubungkan kembali ke masalah asli yang sudah kamu ulas di bagian pendahuluan.

Kemudian tambahin ajakan bertindak yang jelas untuk pembacamu supaya mereka terbantu untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh. Kalau perlu, tantang mereka. Kalau pembaca bisa mempraktekkan satu langkah yang dapat ditindaklanjuti dari membaca posting blogmu, mereka bakalan bisa jadi pengikut setiamu lho!

6. Judul

Sekarang kamu udah menyelesaikan postingan blogmu, saatnya untuk kembali membaca dan meninjau. Kemungkinannya, setelah menghabiskan waktu dengan beberapa hal, kamu bisa jadi merasa sedikit lebih terinspirasi.


Jangan lewati langkah ini. Judul itu penting karena merupakan kesan pertama yang didapat orang dari blogmu. Dan tentu mereka bisa menjadi pembeda antara orang yang mengklik postinganmu atau tidak. Cobalah beberapa style judul utama ini untuk postingan blogmu:

  • Judul bernomor: "13 Cara Meningkatkan Skill Menulis"
  • Judul berupa panduan: "Panduan Utama Untuk Menjadi Penulis yang Baik"
  • Bagaimana cara: "Cara Menulis Berita Utama yang Bagus"
  • Judul perbandingan: "Mengapa Orang Suka Instagram Daripada Twitter?"
  • Berita yang mendesak: "Berhenti Membuat Kesalahan Ini, atau Kamu Kehilangan Pembaca"
  • Judul curiosity: "Trik Rahasia yang Saya Gunakan Untuk Menulis Artikel Blog"

7. Mengedit Draft

Setelah semua pekerjaan tadi, setidaknya dalam postinganmu kamu harus punya 1000 kata yang padat atau lebih. Postingan blog yang pendek sebenarnya sih ga masalah, tetapi saran dari beberapa pakar blog menyatakan bahwa artikel yang bagus setidaknya berjumlah 1000 kata atau lebih supaya SEOnya terbaca.

Sekarang proses pengeditan dimulai!

Mulailah dengan mereview struktur postingan blogmu. Apakah terbaca natural dari awal hingga akhir? Apakah semua informasi penting ada? Dan apakah urutannya masuk akal untuk pembaca?

Setelah kamu puas dengan kerangka postingan blogmu, inilah saatnya untuk menyelami detailnya.

Ketika saya mau mengedit, saya biasanya membaca bagian demi bagian atau point demi point. Proses ini saya jalanin supaya isi postingan semuanya bisa dengan jelas terpahami dengan baik ketika dibaca. Lalu saya juga memperhatikan tanda baca supaya jelas.

Kalau bisa, di step paling akhir dalam mengoreksi draft postingan blog ini, coba baca tulisanmu dengan bersuara. Karena, mudah banget untuk ngelewatin kata-kata saat kamu membaca dalam hati, terutama kalau kamu sudah familiar dengan isinya. Dengan membacanya secara bersuara, pasti akan lebih mudah untuk mendapatkan kesalahan.

8. Review SEO

Meskipun kamu baru mengenal SEO atau masih memiliki pengetahuan yang terbatas terkait SEO, ada beberapa dasar yang bisa kamu terapin di postingan blogmu supaya tulisanmu bisa terindex di Google. Caranya adalah dengan memberikan kata kunci postingan pada judul tulisan.

Kalau kamu menggunakan WordPress, plugin SEO Yoast bisa banget kamu pakai untuk membantumu mencari kata kunci. Selain itu, mesin pencari juga ingin postingan blog yang mudah dibaca. Jadi, pastikan tulisanmu mudah terbaca.

Sekarang saatnya mempraktekkan langkah-langkah ini untuk membantumu menulis postingan blog dari ide hingga dipublikasikan. Semoga bisa membantu dan selamat menulis!

Post a Comment

Yanikmatilah. Belongs to Suryani Palamui.